Bab
I Pendahuluan
I.1
Latar Belakang
Kita
semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya dan karyanya.
Salah satu kekayaan tersebut adalah Indonesia memiliki karya-karya tulis dengan
menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami, sehingga pembaca lebih mudah
untuk mengerti apa yang ingin disampaikan oleh penulis.
Karya
tulis yang akan dibahas kali ini adalah karangan ilmiah popular. Walaupun
karangan ini tidak bersifat baku,namun masih dalam lingkup yang tidak menyalahi
aturan berbahasa.Sehingga tetap dapat diterima oleh masyarakat.
I.2
Perumusan Masalah
Ø Apa
itu Karangan Populer?
Ø Teknik
Penulisan Karangan Populer
I.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dapat lebih memahami
perbedaan antara karangan jurnal dan karangan ilmiah popular. Serta dapat
mengetahui teknik, karakter, dan gaya penulisan karangan popular.
Bab
II Teknik Penulisan Karangan Populer
II.1
Pendahuluan
Karangan
ilmiah populer adalah tulisan yang di karang oleh penulisnya untuk mengomunikasikan
sejarah, penemuan, perkembangan baru, aplikasi, atau juga isu kontroversi iptek
kepada masyarakat awam agar mereka mengikuti perkembangan iptek tersebut.
Karangan populer dari sudut materi tidak mendalam, namun memberikan kejelasan
tentang fenomena iptek.
Ciri-ciri menurut Hakim (2004:57)
- fakta objektif
- bahasa yang cermat, sistematis
- tidak memancing pertanyaan yang meragukan
- penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta
Keberadaan
karangan ilmiah populer di majalah dan surat kabar di samping menjadi wahana
untuk mengomunikasikan iptek kepada masyarakat awam, juga membawa misi
menghibur atau menjadi selingan (entertainment)
bagi pembaca majalah atau surat kabar tersebut.
Karangan
ilmiah populer dalam media massa perlu berkontribusi pada pembentukan daya
tarik media secara keseluruhan, bahkan dapat pula menjadi “selling point” media massa tersebut.
II.2 Langkah- langkah Menulis Karangan Ilmiah Populer
a. Menelaah tema
b. Menguji kelayakan topik
c. Mengumpulkan bahan sumber tulisan
d. Menyusun kerangka
e. Mengembangkan kerangka (Soesena, 1993: 77)
II.3 Karakteristik
Karangan Populer
-
Pembaca karangan populer adalah
masyarakat umum, awam, atau profesional dibidang lain.
-
Penulis karangan populer menuliskan nama
tanpa informasi lain
-
Artikel karangan populer di tulis dengan
gaya informal, personal, serta menghibur.
-
Tulisan karangan populer ditulis dengan
kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
-
Umumnya karangan populer tidak
menyertakan informasi-informasi seperti kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka.
-
Karangan ilmiah populer sering kali di
lengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto.
II.4
Gaya Penulisan Karangan Populer
-
Karangan dimulai dengan pendahuluan yang
kreatif, yang mampu merangkul atau mencuri perhatian pembaca. Lebih kreatif
bagian pendahuluan, lebih besar peluang suatu karangan dibaca tuntas
pembacanya.
-
Bagian selanjutnya memuat
kalimat-kalimat utama menjadi “point of
interest” bagi pembaca, sehingga memberikan kejelasan maknanya dan
berkontribusi pada tema artikel, juga menyebabkan pembaca tertarik untuk
membaca sampai tuntas.
Karangan
populer di tulis dengan panjang kalimat dan panjang paragraf yang sesuai bagi
pembaca dari berbagai lapisan masyarakat. Terdiri atas paling banyak 20 kata
untuk meningkatkan keterbacaan untuk pembaca pada umumnya. Dengan pola
S-P-O. mengetahui dimana subyek, predikat dan obyek dalam kalimat itu. Jika
tidak, sederhanakan kalimat. Pecah kalimat panjang menjadi dua atau mungkin
tiga. Kalimat Jangan terlalu panjang, jangan beranak-cucu. Makin panjang
kalimat, makin mudah pembaca tersesat.
-
Hindari penggunaan terlalu banyak
istilah-istilah teknis. Atau defenisi perlu diberikan bersama istilah tersebut.
Ini akan membuat pembaca merasa nyaman dengan majalah atau surat kabar
pemuatnya secara keseluruhan.
Contoh:
“Tiga Primata Endemik Indonesia Lahir di TSI Cisarua Bogor”
-
Menggunakan bahasa yang kolokial (informal) untuk mengembangkan “hubungan
yang dekat” antara penulis dan pembaca. Serta membuat pembaca merasa sedang
berdialog secara sejajar dengan penulisnya, bukan diajari oleh seorang pakar.
Maka dari itu, dianjurkan menggunakan lebih banyak kalimat aktif untuk
menciptakan hubungan informal.
-
Tingkatkan dimensi “human interest” dari
artikel ilmiah populer yang ditulis, dengan cara memasukkan unsur cerita, dan
humor pada artikel, serta memberikan sentuhan-sentuhan kemanusiaan pada
karangan.
-
Tiap paragraf harus terstruktur dengan
cara yang sama. Dimulai dengan kalimat topik, dan lalu di ikuti oleh informasi
yang berhubungan dengan topik dalam kalimat topik. Struktur dan sistematika
penulisan kalimat juga harus diperhatikan. Dapat berupa urutan kronologis
peristiwa atau dapat pula menyajikan permasalahan yang diikuti dengan
solusinya.
-
Pola pengembangan paparan yang dipilih
harus menunjukkan kelogisan paparan, sehingga pembaca merasa nyaman.
-
Terakhir, tutup artikel dengan sebuah
rangkuman yang menjadi simpulan dari semua paparan. Penutup juga merupakan
titik kekuatan karangan, sehingga perlu ditulis secara hati-hati.
Bab
III Penutup
III.1
Simpulan
Jadi
dapat disimpulkan bahwa banyak sekali perbedaan yang mendasar antara karangan
jurnal dan karangan popular. Mulai dari teknik penulisan, karakter yang
digunakan, sampai gaya bahasanyapun begitu berbeda.
III.2
Saran
Untuk membuat sebuah karangan, kita memang harus teliti
membedakan cara dan teknik penulisannya. Karena penulisan karangan, makalah,
jurnal, dan artikel memiliki perbedaan. Dan untuk itu kita harus lebih sering
membaca dan melihat contoh-contoh dari karangan, makalah, jurnal, dan artikel
agar kita mahir menulis.
Daftar
Pustaka
A, Alek Dr, Achmad Prof. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Hakim, M. Arief. 2005. Kiat menulis Artikel di Media; Dari Pemula
Sampai Mahir (Edisi Revisi). Bandung: Penerbit Nuansa Cendikia.
Soeseno, Slamet. 1982. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer. Jakarta: Gramedia
Posting Komentar